Sabtu, 03 November 2012

Tinjauan Buku yang Berjudul Pemeriksaan Akuntansi (AUDIT)



Nama Kelompok : 1. Doriah Afni Panjaitan (22210154)
                  2. Elin Eliani (22210333)
                  3. Lufi Wahyuni. A (24210069)
TUGAS BAHASA INDONESIA 2 (TUGAS II)
Tujuan kami meninjau buku yang berjudul Pemeriksaan Akuntansi 1, agar kami lebih mengetahui lebih jauh tentang pemeriksaan akuntansi dan dapat mengetahui hubungan Audit dengan Akuntansi. Menurut kami, buku Pemeriksaan Akuntansi 1 yang telah kami tinjau sangat baik untuk dibaca oleh mahasiswa, dosen, serta pihak yang tertarik dengan Audit. Karena isi buku Pemeriksaan Akuntansi 1 sangat lengkap dan mudah dipahami.
Tujuan penyusun menyusun buku Pemeriksaan Akuntansi 1, memberikan kemudahan dan pemahaman kepada pembaca untuk mengetahui lebih banyak tentang Audit.  
PEMERIKSAAN AKUNTANSI (AUDIT)
A.    Pengertian auditing
Auditing menurut ASOBAC (A Statement of Basic Auditing Concepts) adalah proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai pernyataan tentang kejadian dan tindakan ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan criteria yang ditetapkan dan untuk menyampaikan hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
Jenis-jenis pemeriksaan akuntansi
Dilihat dari jenis pemeriksaan yang dilakukan, pemeriksaan akuntan diklasifikasikan dalam 3 jenis, yaitu :
1.      Pemeriksaan laporan keuangan
2.      Pemeriksaan Kepatuhan
3.      Pemeriksaan Operasional
Jenis-jenis akuntan
Sebagaimana halnya dengan jenis pemeriksaan yang dilakukan, tipe akuntan juga diklasifikasikan menjadi tiga :
1.      Akuntan Publik/Pemeriksa Independen
2.      Akuntan Intern/Pemeriksa Intern
3.      Akuntansi Pemerintah
Norma pemeriksaan yang diterima umum
1.      Norma umum
2.      Norma pelaksanaan pemeriksaan
3.      Norma pelaporan
Risiko pemeriksaan
1.      Risiko bawaan
2.      Risiko pengendalian
3.      Risiko penemuan
Hubungan-hubungan yang harus dipertahankan oleh akuntan pemeriksa
Dalam pemeriksaan auditor harus menjaga hubungan yang professional dengan pihak – pihak di bawah ini :
1.      Manajemen
2.      Dewan Direktur
3.      Internal Auditor
4.      Pemegang Saham
B.     Hubungan Akuntansi dan Auditing
1.      Metodologi Akuntansi meliputi : identifikasi data transaksi yang mempengaruhi kesatuan perusahaan, pengukuran, pencatatan, pengelompokan dalam catatan-catatan akuntansi.
2.      Pemeriksaan Akuntansi meliputi : mengevaluasi bukti-bukti mengenai system pengendalian internal, yang sesuai dengan pelaksanaan norma ke-3 dari standart pelaksanaan.
Perencanaan Pemeriksaan
Perencanaan pemeriksaan/ audit planning merupakan hal yang vital dalam penugasan pemeriksaan.
Elemen – elemen perencanaan pemeriksaan adalah sebagai berikut :
1.      Mempelajari Usaha dan Industri Klien
2.      Mempelajari system Pengendalian Intern Klien
3.      Menilai Materialitas
Pengawasan Pemeriksaan
Perencanaan dan pengawasan mempunyai hubungan erat. Dalam pelaksanaannya keduanya sering saling tumpang tindih.
Pengawasan pemeriksaan meliputi :
1.      Memerintahkan asisten untuk mencapai tujuan prosedur yang dilaksanakan.
2.      Menjaga informasi tentang masalah penting yang diperoleh dari pelaksanaan prosedur.
3.      Meneliti kerja yang dilakukan.
4.      Mengurus perbedaan pendapat antara anggota staf pemeriksa.
C.    Bukti Pemeriksaan
Kecukupan bukti pemeriksaan
Kecukupan bukti berkaitan erat dengan jumlah bukti. Dalam menentukan bukti-bukti yang diperiksanya, auditor harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a.       Materialitas
b.      Risiko pemeriksaan
c.       Faktor-faktor ekonomi (keterbatasan)
d.      Ukuran populasi
e.       Karakteristik populasi
Jenis-jenis bukti pemeriksaan
Jenis bukti pemeriksaan dalam dikelompokkan dalam beberapa jenis, yaitu :
1.      Sistem pengawasan intern
2.      Bukti fisik
3.      Bukti documenter
4.      Catatan akuntansi
5.      Perhitungan sebagai bukti
D.    Kertas Kerja
            Kertas kerja adalah kertas yang dibuat atau dikumpulkan selama proses pemeriksaan, yang meliputi semua bukti yang dikumpulkan auditor untuk memeperlihatkan pekerjaan yang dilaksanakan, metode dan prosedur yang dijalankan serta kesimpulan yang diambil.
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam membuat kertas kerja
Untuk membuktikan kecakapan teknis dan keahlian professional, seorang Auditor harys dapat menhasilkan kertas kerja yang bermanfaat. Agar kertas kerja tersebut bermanfaat maka kondisi – kondisi berikut harus diperhatikan :
a.       Lengkap, jika memenuhi syarat, yaitu berisi semua informasi pokok dan tidak memerlukan penjelasan lisan sebagai tambahan.
b.      Teliti, harus bebas dari kesalahan, baik kesalahan penulisan maupun kesalahan penjumlahan.
c.       Ringkas, berisi informasi yang pokok dan yang relevan dengan tujuan pemeriksaan.
d.      Jelas, tidak menimbulkan pengertian ganda.
e.       Rapi, yaitu mempermudah pemahaman dan memperoleh informasi dari kertas kerja tersebut.
Jenis – jenis kertas kerja
Jenis kertas kerja dikelompokkan dalam lima jenis, yaitu :
1.      Program pemeriksaan
2.      Working Trial Balance
3.      Ringkasan Jurnal Penyesuaian dan Pengklasifikasian
4.      Daftar pendukung
5.      Daftar Utama

KOMENTAR UNTUK ARTIKEL PEMASARAN DAN RUMUSAN MASALAH PEMUKIMAN KUMUH

Nama  Kelompok : 1. Doriah Afni Panjaitan (22210154)
                                 2. Elin Eliani (22210333)
                                 3. Lufi Wahyuni. A (24210069)
TUGAS SOFTSKIL BAHASA INDONESIA 2 (TUGAS I)
(1) Beri komentar tentang artikel berikut ini:
Pemasaran adalah merupakan salah satu kegiatan utama dalam bidang perekonomian, disamping kegiatan produksi dan konsumsi. Konsumsi baru bias terlaksana setelah adanya kegiatan produksi dan pemasaran. Dengan kata lain, produksi dan pemasaran dapat membantu terlaksananya tujuan konsumsi. Pemasaran jika kita lihat berada diantara produksi dan konsumsi, yang berarti bahwa pemasaran menjadi penghubung antara dua faktor tersebut. Dalam kondisi perekonomian sekarang ini, tanpa adanya pemasaran orang sulit mencapai tujuan konsumsi yang memuaskan. Betapapun baiknya produk yang dihasilkan, jika orang lain tidak mengetahuinya, maka produk tersebut sulit akan laku.
Jelaskan selengkap mungkin apa, kesalahan yang kalian temukan pada artikel di atas!
Komentar kami :
1.   Setelah kami amati artikel no. 1, kami menemukan beberapa kesalahan dalam penggunaan kata dan tanda baca.
Kesalahan pertama yang kami temukan dalam artikel di atas terdapat pada kalimat pertama “Pemasaran adalah merupakan salah satu kegiatan utama dalam bidang perekonomian, disamping kegiatan produksi dan konsumsi” . Dalam kalimat tersebut terdapat kata “adalah” dan “merupakan” yang seharusnya tidak boleh digunakan secara bersamaan dalam mendefinisikan hal tersebut, karena membuat kalimat tersebut tidak efektif. Kemudian kesalahan pada tanda koma yang digunakan sebelum kalimat “disamping kegiatan produksi dan konsumsi”. Menurut kami, penempatan tanda koma tersebut kurang tepat, sehingga tidak perlu digunakan dalam kalimat tersebut.
Kesalahan kedua yang kami temukan terdapat dalam kalimat ke-4 “Pemasaran jika kita lihat berada diantara produksi dan konsumsi, yang berarti bahwa pemasaran menjadi penghubung antara dua faktor tersebut”. Seharusnya pada kalimat tersebut setelah kata pemasaran diberi tanda koma (,) bisa juga dengan menempatkan kalimat “jika kita lihat” sebelum kata “pemasaran” dan diberi tanda koma(,) setelah kalimat “jika kita lihat”. Kemudian masih pada kalimat ke-4, kami juga menemukan kesalahan, yaitu pada kalimat “yang berarti bahwa pemasaran menjadi penghubung antara dua faktor tersebut”. Seharusnya kata “bahwa” tidak perlu digunakan karena pada kalimat tersebut sudah terdapat kata “yang berarti”.
(2). Pemukiman kumuh sering diidentikkan dengan kemiskinan, bahkan hasil penelitian Ismail (1991:1) menunjukkan bahwa pertumbuhan pemukiman kumuh berhubungan positif dengan problema kemiskinan penduduk. Semakin banyak penduduk miskin di perkotaan, semakin meningkat jumlah pemukiman (kampong) kumuh. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penduduk pemukiman kumuh merupakan masyarakat miskin. Keterbatasan ekonomi dan keadaan social yang kurang mendukung mengakibatkan lapisan penduduk marjinal DKI Jakarta dengan terpaksa dan atau sengaja bermukim di pemukiman kumuh. Di antara mereka bahkan mendirikan bangunan liar pada lokasi yang tidak diperuntukkan sebagai pemukiman atau pada lahan milik pihak lain. Timbul masalah kesehatan yang mendasar, seperti: masalah air minum, tinja, sampah, sanitasi makanan, serangga dan pencernaan yang disebabkan oleh timbulnya pemukiman kumuh. Permasalahan kesehatan tersebut yang telah menjadi problematika bagi masyarakat maupun aparat pemerintah.
Berdasarkan artikel no 2 susun (1) Rumusan masalah, (2) Tujuan penelitian
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang saya ajukan sebagai berikut :
1.      Seberapa besar pengaruh penduduk miskin terhadap pemukiman kumuh ?
2.      Seberapa besar pemukiman kumuh yang berada di DKI Jakarta ?
3.      Seberapa banyak penduduk miskin yang bertempat tinggal di DKI Jakarta ?
4.      Bagaimana reaksi pemerintah DKI Jakarta menghadapi problematika kesehatan di pemukiman kumuh ?
TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah yang saya ajukan di atas, maka tujuan penelitian saya sebagai berikut :
1.      Mengetahui berapa besar pengaruh penduduk miskin terhadap pemukiman kumuh
2.      Mengetahui berapa besar pemukiman kumuh yang berada di DKI Jakarta
3.      Mengetahui berapa banyak penduduk miskin yang bertempat tinggal di DKI Jakarta
4.      Mengetahui reaksi pemerintah DKI Jakarta menghadapi problematika kesehatan di pemukiman kumuh